Karena Belajar Bukan Sebentar dan Entar…

“…do’a untuk mama-papa yah, jangan lupa shalat malamnya, shubuhnya apa lagi…masa kalah sama ayam Jago…?, usah memikirkan urusan-urusan yang memusingkan mama-papa disini, tugasmu cuma satu, BELAJAR..”

Masih menari-nari di benakku rangkaian kalimat yang acapkali kedua orang terkasih dalam hidupku tersebut pesankan padaku lewat udara. Ya, semenjak perantauanku ke kota orang ini, komunikasi via udaralah yang menjadi senjata paling ampuh tuk mengobati sekaligus merawat berbagai kegundahan yang acapkali singgah di hatiku.

BELAJAR..

Anandamu akan terus belajar ma, pa..

BELAJAR BERBAGAI ILMU PENGETAHUAN..

BELAJAR BERSOSIALISASI

BELAJAR MENGEMBANGKAN DIRI

BELAJAR BERORGANISASI

BELAJAR BERMORAL & ETIKA

BELAJAR MENGENAL & MEMAHAMI HIDUP

BELAJAR UNTUK LEBIH BERARTI & BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN

BELAJAR UNTUK HIDUP INI & MENDATANG…

Liat ma, pa….

AKU KAN TERUS BELAJAR…IYAH !

Meski sebenarnya aku memahami bahwa pengertian yang kubuat tersebut terlalu meluas dari apa yang mereka definisikan.

Suatu pagi di hari Ahad..

“…tu kan, udah bisa papa tebak, pasti sedang tidak berada di kos, ada-ada saja acaramu di hari libur ini, inilah…itulah…kapan coba libur gini papa telpon sedang santai di kos..?”

di lain kesempatan, di sore hari…

“…rapat lagi, rapat lagi…terakhir pas mama minta tolong sesuatu juga lagi sibuk rapat, kenapa sih kamu terlalu sibuk mikirin orang-orang ?……..”

Terkadang hal-hal seperti diatas menjadi sebuah dilematis, saat aku harus memilih apakah aku harus memilih kedua orang tuaku tenang & lega hingga senyum merekah di wajah yang mulai terlihat keriput itu.. ataukah “senyuman” ALLAH karena sejatinya aku adalah milik-Nya..?, bukankah ridha orang tua juga Ridha-Nya…?

Saudaramu adalah amanah yang Allah titipkan padamu yang harus engkau jaga dengan sebaik-baiknya…

Di lain sisi, “kenalurian” seorang kakak bagi seorang adik yang ditinggalkannya mendera-dera bersama cuplikan persoalan lain yang pun harus kuhadapi.

Aku mengajak mereka yang disini untuk mengingat ALLAH, tapi sudahkah aku peringatkan adikku di rumah uang tengah asYik dengan game di tangannya tersebut…?

Aku mengingatkan mereka untuk bersegera menunaikan shalat tepat waktu, namun apakah aku sudah memastikan adikku ‘sudah shalat’ ?

Aku mengajarkan mereka untuk berakhlak seperti yang di sunnahkan oleh Rasullullah, tapi aku biarkan curhatan mama-papa yang letih menghadapi perangai adikku..?

Aku….aku…..aku…..ah,,,,

Mama,papa…

Engkau benar, aku masih harus banyak-banyak BELAJAR, yah sesederhana itu, namu kaya makna dibaliknya..

Aku akan terus belajar, belajar, dan belajar…

Titip Rindu untuk Mama-Papa,

semoga ALLAH semakin cinta…

saLam terkasih karena ALLAH

~3hood~

2 Comments (+add yours?)

  1. hood1
    Mar 09, 2010 @ 10:33:12

    salam sayang untuk kedua orang tuamu, ukh..
    betapa bahagianya mempunyai kedua orang tua yang begitu kau sayangi..
    🙂

    Reply

  2. 6hood
    Mar 11, 2010 @ 08:47:46

    u umh! 🙂

    Reply

Leave a comment